Kamis, 16 Juli 2015

Biaya

2.1       KLASIFIKASI BIAYA
A.  BIAYA TOTAL
            Secara umum, biaya biaya produksi dibagi dua, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung ini dibagi lagi menjadi dua yaitu, biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel. Sedangkan, biaya total diklasifikasimenjaditiga, yaitu :
1.    Biaya Tetap Total, merupakan biaya yang konstan sekali pun jumlah output berubah. Biaya tetap total misalnya :biaya sewa dan asuransi.
2.    Biaya Variabel Total, merupakan biaya yang berubah pada saat terjadinya perubahan jumlah output. Dengan kata lain, biaya variable berbanding lurus dengan jumlah output. Biaya variabel total misalnya :upah karyawan, biaya pembelian bahan mentah, dan lain sebaginya.
3.    Biaya Total,merupakan biaya yang dihasilkan dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel. Formula biaya tetap dapat dilihat dari persamaanberikut

B.   BIAYA RATA - RATA
            Biaya rata - rata diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
1.    Biaya Tetap Rata - Rata, merupakan biaya untuk satuan produk yang bersifat tetap/ konstan. Formula dari biaya tetap rata - rata dapat dilihat pada persamaan berikut

2.    Biaya Variabel Rata - Rata, merupakan biaya untuk satuan produk yang bersifat berubah - ubah. Formula dari biaya variabel rata - rata dapat dilihat dari persamaan berikut
Kurva biaya variabel rata - rata berbentuk U, dimana titik terendah dinamakan Shut Down Point atau titik tutup usaha.
3.    Biaya Rata - Rata, merupakan biaya total per satuan output. Formula biaya tetap dapat dilihat dari persamaan berikut

C.   BIAYA MENURUT WAKTU
            Menurut waktu pengakuannya, biaya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1.    Biaya Produk, merupakan biaya yang timbul pada saat pembuatan produk.
2.    Biaya Periode, merupakan biaya pada suatu periode tertentu diluar biaya pembuatan.

2.2       TITIK IMPAS (BREAK - EVEN POINT)
            Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan.
Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui:
1.      Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba
2.       Struktur biaya tetap dan variable
3.      Kemampuan perusahaan memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
4.      Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi
Dengan menghitung BEP, perusahaan dapat mengetahui harga jual minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Dari pernyataan ini, formula BEP dapat dinyatakan sebagai berikut
2.3       KURVA PEMBELAJARAN (LEARNING CURVE)
            Jika anda mengerjakan sesuatu, tentunya waktu yang dibutuhkan pada saat pertama kali bekerja akan lebih lama daripada pekerjaan yang dilakukan kedua kalinya, atau bahkan ketiga, keempat dan seterusnya. Dengan pengulangan maka waktu yang dibutuhkan akan lebih singkat dan akan menuju ke arah perbaikan. Fenomena inilah yang disebut dengan kurva pembelajaran (learning curve). Ketika perusahaan telah memiliki pengalaman memproduksi sebuah produk, rata-rata biaya produksi produk tersebut cenderung semakin rendah. Dalam kurva pembelajaran, ditunjukkan mengenai semakin rendahnya rata - rata biaya input saat melakukan produksi dan semakin tingginya jumlah output total secara kumulatif sepanjang waktu.

Formula untuk kurva pembelajaran dinyatakan dalam persamaan berikut.

Keterangan :
C         = biaya input rata - rata pada output Q
a          = biaya rata - rata unit produk pertama
b          =bernilai negative karena penurunan pada rata - rata biaya input seiring peningkatan pada output total secara kumulatif
            Biaya input rata - rata akan semakin cepat menurun bila nilai absolut b semakin besar. Dengan mencari logaritma dari persamaan di atas, maka didapat
ESTIMASI EMPIRIS FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK
Ekstrapolasi Sederhana
Ekstrapolasi memiliki arti menghubungkan nilai - nilai dengan titik - titik yang berada di luar kisaran yang ditunjukkan oleh data dasar yang telah dimiliki, dengan cara memproyeksikan berdasarkan pola hubungan yang terlihat dalam data tersebut.
Metode sederhana ini mengekstraspolasikan tingkat biaya marginal atau biaya variabel rata-rata saat ini kepada tingkat-taingkatan output yang lainnya. Jika hanya memiliki satu observasi output maka antisipasi yang terjadi adalah diminishing return dibuat melauli pertimbangan naluriah, intuisi maupun pengalaman. Atau sebaliknya, pembuat keputusan beranggapan output yang menikat membuat biaya marginal cenderung menurun, atau bisa dikatakan biaya marginal tidak mungkin mnaik maupun turun, dan akan menghasilkan penafsiran bahwa biaya marginal konstan. Ada kemungkinan pendekatan terbaik untuk memecahkan masalah dengan mengasumsikan biaya marginal konstan untuk tujuan ekstrapolasi serta meneliti sensitivitas keputusan yang telah dibuat berdasarkan asumsi tersebut.



Analisis Gradien
Tingkat perubahan pada TC dalam interval output tertentu disebut sebagai gradien kurva TC (Total Cost). Gradien dari TC dihitung :
Gradien pada TC atau TVC dikatakan tidak sama dengan MC karena MC menunjukkan perubahan TC yang diakibatkan hanya pada perubahan satu unit output. Sedangkan dalam prakteknya, output berubah dengan adanya loncatan yang tidak teratur, sehingga gradien harus dihitung dengan perubahan interval-interval yang lebih besar dari satu unit. Gradien ini menimbulkan penafsiran MC pada kisaran di tingkatan output ertentu.

Analisis Regresi Data Runtut Waktu
   Misalkan jumlah observasi data pada biaya output yang lebih banyak, akan didapatkkan dengan menggunakan metode analisi regresi data runtun waktu untuk, dimana menaksir hubungan diantara biaya dengan tingkat output tertentu akan memperoleh suatu penaksir MC. Namun, pada penggunaan metode ini terkadang dapat menimbulkan masalah seperti selama periode observasi, jika beberapa faktor mengalami perubahan maka yang dihasil dari analisis regresi akan kurang dapat dipercaya. Dan untuk menghindari hal tersebut data biaya harus dideflasikan dengan sebuah indeks yang tepat dan unsur waktu harus dimasukkan sebagai variabel bebas dalam persamaan regresi yang akan diestimasi
ESTIMASI BIAYA JANGKA PANJANG
Dalam mengestimasi kurva biaya jangka panjang terdapat beberapa kesulitan dibandingkan dengan kurva biaya jangka pendek. Menentukan skala pabrik terbaik yang dibangun oleh perusahaan merupakan tujuan dari estimasi kurva biaya jangka panjang, selain itu perusahaan bisa meminimumkan biaya dari tingkat output yang diharapkan dalam waktu jangka panjang. Dalam teorinya, kurva biaya jangka panjang dapat diestimasikan melalui analisi regresi dengan dengan menggunakan data deret waktu maupun data lintas bagian. Di dalam dunia nyata, data deret waktu digunakan malah untuk mengestimasikan fungsi biaya jangka panjang karena dalam observasi periodenya harus lama agar perusahaan mendapatkan kasempatan untuk mengubah skala pabrik beberapa kali. Namun hal ini juga menimbulkan hal-hal lain seperti perubahan jenis produk yang diproduksi oleh perusahaan dan teknologi yang dimafaatkan untuk membuat estimasi yang akurat atas kurva biaya perusahaan dalam jangka panjang, melalui analisis deret waktu dalam pengaplikasiannya menjadi tidak mungkin. Karena hal tersebut analisi regresi dilakukan dengan data seksi silang (cross section). Namun penggabungan analisis dengan data seksi silang meimbulkan kesulitan-kesulitan yang baru.

2.6       PERAMALAN BIAYA JANGKA PANJANG
            Diperlukan penaksiran tentang perubahan efisiensi  pada proses produksi secara fisik dan perubahan harga pada faktor produksi, yang dapat digunakan dalam proses produksi untuk peramalan biaya di berbagai tingkatan output pada periode yang akan datang. Ada beberepa hal yang memepengaruhi perubahan ini, yaitu:

1.      Perubahan produktivitas ada Faktor Produksi
Penggunaan mesin dan peralatan yang meningkat yang diatur dengan komputer menyebabkan meningkatnya produktivitas alat-alat modal dalam sekala besar pada akhir-akhir ini. Selain itu diharapkan meningkatnya produktivitas tenaga kerja disebabkan tingginya latar belakang pendidikan karyawan. Namun produktivitas ternaga kerja akan menurun apabila perubahan sikap terhadap tenaga kerja atau faktor sosial yang lain ikut mendorong perusahaan di masa yang akan datang.



2.      Perubahan Harga pada Faktor Produksi
Ada hal yang sama dalam peramalan perubahan harga pada faktor produksi yaitu teknik, dimana teknik yang digunakan adalah teknik peramalan permintaan. Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kenaikan biaya produksip yang diinginkan pada masa-masa mendatang, yaitu survey-survey pendapat, proyeksi trend, dan indikator barometik. Berkurangnya penawaran atau embargo ekspor harus diperhatikan dalam proyeksi biaya karena hal tersebut merupakan perkiraan tentang kejadian-kejadian yang cenderung akan memperngaruhi perubahan harga.


2.7       PENAKSIRAN LEARNING CURVE
            Ketika perusahaan mendapatkan pengalaman dalam produksi barang atau jasa, hal yang terjadi bisa saja biaya produksi rata-ratanya bisa menurun. Kita dapat indikasikan  untuk tingkat output per periode waktunya, peningkatan output secara kumulatif pada beberapa periode waktu, akan memberikan pengalaman memproduksi yang akan memungkinkan perusahaan menurunkan biaaya rata-rata produksinya. Penurunan dalam biaya input rata-rata dalam produksi dan peningkatan ourput total secara kumulatif sepanjang waktu ditunjukkan melalui Learning Curve.
2.8       PERAN MANAJER DALAM MEMINIMASI BIAYA
            Dalam meminimasi biaya peran manajer adalah menggunakan komposisi input yang tepat, agar nilai marginal dari setiap input yang digunakan mencerminkan biaya yang akan dibayar perusahaan dalam tiap penggunan inputnya.
           
Meurut Oliver Williamson ada betuk strategi minimalisasi biaya yang disebut dengan economizing strategy, strategi ini berfokus pada langkah-langkah dan upaya meminimumkan biaya malalui meminumumkan aktivitas yang dapat menimbulkan biaya tambahan. Serta upaya untuk memaksimalkan aktivitas yang berpotensi untuk meminimumkan biaya tambahan.




1 komentar:

  1. pa perbedaan antara data runtun waktu da data seksi silang .....?

    BalasHapus