Kamis, 16 Juli 2015

Bentuk Pasar

1.         Asumsi Asumsi yang Melandasi Bentuk Pasar

No.
Asumsi-asumsi
Penerima Harga
(Price Takers)
Penentu Harga
(Price Makers)
Persaingan
Sempurna
Persaingan
Monopolistik
Oligopoli
Monopoli
1.
Banyaknya Penjual
Banyak
Banyak
Beberapa
Satu
2.
Kondisi Biaya
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa output yang menurun dalam produksi  jangka pendek (diminishing return), akan menyebabkan biaya marginal (SMC)meningkat. Asumsi ini tidak penting dalam pasar oligopoly dan monopoli, karena biaya marjinal yang konstan atau menurun mungkin saja terjadi, meskipun output dalam produksi jangka pendek menurun.
3.
Banyaknya Pembeli
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa terdapat banyak pembeli, sehingga dominasi kekuatan dalam keputusan harga tidak dapat dilakukan oleh satu atau beberapa pembeli yang kuat. Dalam kasus apabila hanya terdapat beberapa pembeli yang kuat dan mampu mempengaruhi harga beli, maka pasar dikatakan berada dalam situasi oligopsoni (oligopsony), sedangkan apabila hanya terdapat satu pembeli tunggal yang mampu mempengaruhi harga beli dikatakan bahwa pasar berada dalam situasi monopsoni (monopsony).
4.
Kondisi Permintaan
Subtitusi Identik
Subtitusi sangat serupa
Subtitusi terbatas
Tidak ada subtitusi
5.
Fungsi Tujuan
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa perusahaan ingin memaksimalkan keuntungan jangka pendek (short run profit maximization). Asumsi ini mungkin tidak tepat untuk pasar oligopoli, dimana horizon waktu biasanya jangka panjang, karena keuntungan jangka pendek yang tinggi akan merangsang pesaing – pesaing baru memasuki pasar sehingga menyebabkan pasar berubah menjadi lebih kompetitif.
6.
Variabel Strategik
Untuk semua bentuk pasar diasumsikan bahwa perusahaan dapat menyesuaikan harga dan kuantitas yang ditawarkan, kecuali untuk pasar persaingan sempurna apabila harga telah berada dalam kondisi keseimbangan pasar, maka perusahaan hanya mengatur kuantitas produk yang ditawarkan. Perusahaan yang berada dalam pasar bukan persaingan sempurna mungkin juga dapat menyesuaikan usaha promosi mereka, desain produk, dan saluran distribusi, dan oleh karena itu mereka dapat menyesuaikan harga jual dan kuantitas produk yang di tawarkan.
7.
Ekspektasi dari Reaksi Pesaing
Tidak ada, karena terdapat banyak perusahaan sejenis dalam pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistic. Perusahaan – perusahaan yang ada itu, semuanya relative kecil terhadap pasar, dengan kata lain setiap perusahaan hanya memiliki pangsa pasar (market share) yang relative kecil, sehingga tindakan – tindakan dari perusahaan yang satu tidak di ketahui oleh perusahaan yang lain. Pesaing – pesaing mungkin mengabaikan atau menyesuaikan dengan tindakan – tindakan perusahaan, tergantung pada apakah mempengaruhi atau tidak mempengaruhi tujuan – tujuan pesaing itu. Tidak ada, karena tidak subtitusi untuk produk – produk yang dihasilkan oleh perusahan monopoli. Produsen produk produk monopoli hanya ada satu, sehingga tidak ada pesaing dalam pasar monopoli.
                                                                
2.         KLASIFIKASI PASAR
Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya
Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
  • Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. 
 Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
  • Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu, misalnya pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi.  Pasar Lokal
  • Pasar Daerah
  • Pasar Nasional dan
  • Pasar Internasional
Pengertian dan Macam-macam Pasar Menurut Bentuk dan Strukturnya.
  1. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna:
  1. Banyak penjual dan pembeli.
  2. Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
  3. Harga ditentukan oleh pasar.
  1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli:
  1. Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan harga (melakukan monopoli pasar).
  2. Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
  3. Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
  1. Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistis:
  1. Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
  2. Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
  3. Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.
  1. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli:
1.         Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan            memengaruhi penjual lainnya.
2.         Produk-produknya berstandar.

3.         PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah bentuk organisassi pasar di mana terdapat banyak pembeli dan penjual suatu produk, masing – masing terlalu kecil untuk mempengaruhi harga seuatu produk; produk bersifat homogeny terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna; agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna tentang kondisi pasar.
Mengacu pada bagian pertama definisi persaingan sempurna yang disajikan di atas dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli suatu produk, dan masing – masing penjual dan pembeli terlalu kecil ukurannya dalam hubungan dengan pasar. Akibatnya, mereka tidak mampu mempengaruhi harga produk tersebut. Ini berarti bahwa jumlah output produk yng dihasilkan suatu perusahaan tidak akan memberikan pengaruh yang jelas terhadap harga produk itu sendiri. Demikian pula halnya, masing – masing pembeli produk tersebut terlalu kecil untuk bisa memperoleh keuntungan – keuntungan khusus dari penjual, baik berupa diskon maupun pemberian kredit khusus.
Produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan dalam persaingan sempurna bersifat homogeny, identik, atau terstandardisasi sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna, mobilitas sumber daya bisa terjadi secara sempurna. Artinya, pekerjaan dan factor produksi lainnya dapat dengan mudah bergerak secara geografis dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, dan dapat bereaksi dengan cepat terhadap insentif berupa uang. Dalam pasar persaingan sempurna, konsumen, pemilik factor produksi, dan perusahaan dalam pasar, memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap tingkat harga biaya – biaya serta peluang – peluang ekonomi secara umum saat ini dan saat yang akan dating. Dengan demikian, konsumen tidak akan membayar terlalu mahal untuk produk tersebut. Perbedaan harga akan terhapus dengan cepat, dan sebuah harga tunggal bagi produk tersebut akan berlaku untuk keseluruhan pasar.
  1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk ditentukan pada perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar peoduk tersebut. Jika harga pasar suatu produk ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan dan penawaran pasar produk itu, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna merupakan pengambilan harga. Artinya, perusahaan tersebut menerima harga dari produk tersebut apa adanya dan tidak memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga itu dengan cara mengubah tingkat output dan penjualan produknya. Karena produk semua perusahaan tersebut bersifat homogen, suatu perusahaan tidak dapat menjual produk itu diatas harga pasar, karena konsekuensinya ialah kehilangan seluruh pelanggannya.

Qd = Qs
625 – 5P = 175 + 5P
450 = 10P
P = 45
Jika harga keseimbangan P=45, maka sebuah perusahaan persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau yang elastisitasnya tak terhingga. Jika harga produk bersifat tetap, perubahaan dalam pendapatan marginal juga bersifat tetap dan sama dengan harga produk tersebut. Dengan kata lain, bagi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna,
P = MR
  1. Analisis Jangka Pendek Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka pendek, beberapa jenis input (factor produksi) bersifat dan hal ini  menimbulkan biaya tetap,, yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dari berproduksi atau tidaknya perusahaan tersebut. Karena itu meskipun dalam jangka pendek menderita kerugian, perusahaan tersebut masih tetap lebih baik berproduksi, sejauh kerugian tersebut lebih kecil disbanding biaya tetapnya.
Tingkat output terbaik bagi perusahaan tersebut adalah pada saat penerimaan marginalnya (MR) sama dengan biaya marginal (MC) jangka pendeknya. Dengan demikian, tingkat output terbaik bagi perusahaan manapun adalah tingkat output di mana MR = MC. Karena sebuah perusahaan dalam persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang horizontal atau memiliki elastisitas yang tak terhingga, atau P = MR, maka kondisi bagi tingkat output terbaik dapat dinyatakan kembali sebagai kondisi ketika P = MR = MC.
  1. Analisis Jangka Panjang Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi bersifat variable, dan perusahaan dapat menentukan skala pabrik yang optimum atau paling tepat untuk menghasilkan tingkat output terbaik. Tingkat output terbaik adalah tingkat dimana harga sama denga biaya marginal jangka panjang perusahaan. Tingkat skala pabrik yang optimum adalah tingkat dimana kurva biaya total rata – rata jangka pendek perusahaan bersinggungan dengan kurva biaya rata – rata jangka panjang perusahaan pada tingkat output terbaik.
Di pihak lain, jika perusahaan yang ada dalam pasar memperoleh laba, maka dalam jangka panjang akan lebih banyak perusahaan memasuki pasar. Hal ini akan menyebabkan penawaraab pasar atas produk tersebut meningkat dan mengakibatkan turunnya harga produk hingga seluruh laba hilang dari pasar.
4.         CIRI - CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
1.      Perusahaan Adalah Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.
2.      Menghasilkan Barang Serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical’atau homogenous. Persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
3.      Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,
4.      Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
2.5       MEMAKSIMUMKAN LABA EKONOMI MELALUI PENGENDALIAN OUTPUT
1. mencari informasi tentang harga produk ( p ) yang berlaku dipasar.
2. mencari informasi tentang biaya variabel rata – rata ( AVC ) dan biaya marginal ( MC )dari proses produksi. Sebagai misal, apabila pendugaan produksi biaya total jangka pendek denfgsn menggunakan mengggunakan regresi kubik yaitu : TC = a + bQ +  + , maka dengan fungsi biaya variabel rata –rata ( AVC ) dan biaya marginal ( MC ) adalah
AVC =  =  = b + cQ + d
MC =  =  = b – 2cQ +
3. memeriksa aturan yang berlaku sebagai berikut:
a.       jika p ≥ , maka tentukan output produksi jangka pendek pada tingkat diamana P = MC. Dalam kasus pendugaaan biaya total ( TC ) mengggunakan fungsi kubik, maka AVC mencapai minimum pada kuantitas output  = . dengan demikian apabila P ≥ , manajer memutuskan untuk untuk berproduksi dalam jangka pendek, melalui menetapkan output produksi yang memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan kerugian sebagai berikut:
P = MC = b + 2cQ +
dalam situasi dimana biaya rata – rata total ( ATC ) lebih besar daripada harga pasar yang berlaku ( P ), namun harga pasar yang berlaku ( P ), namun harga pasar yang berlaku itu  ( P ) lebih besar daripada biaya variabel rata – rata ( AVC ) jadi : AVC < P < ATC , maka perusahaan masih dapat terus berproduksi dalam jangka pendek, meskipun mengalami kerugian, namun besar kerugain tersebut lebih kecil dibandingkan perusahaan tidak berproduksi di keadaan AVC < P < ATC, maka besar kerugian  adalah sebesar biaya tetap total ( TFC ), sedangakan apabila tetap berproduksi meskipun mengalami kerugian, besar kerugian lebih kecil daripada TFC. Dalam hal ini perusahaan meminimumkan kerugian dengan cara tetap berproduksi pada tingkat output yang membuat P = MC. Apabila P = AVC, perusahaan berada dalam keadaan indiferen (indifeerent) antara berproduksi atau tidak berproduksi , karena besar kerugian dari kedua alternatife pilihan tersebut adalah sama besar yaitu sebesar TFC.
b. jika P < , maka manajer harus memutuskan untuk menutup perusahaan atau    tidak melakukan aktivitas produksi, karena apabila berpoduksi, tingkat kerugian akan lebih besar dari TFC.
4. Menghitung kerugian atau keuntungan ekonomis, melalui :
π = TR – TC = ( P x Q ) – { (AVC x Q ) + TFC }
    = ( P – AVC)Q – TFC
Catatan : dar persamaan keutungan tampak bahwa apabila P < , kerugiannya adalah lebih besar dari TFC.
Langkah – langkah di atas dapat ditunjukan secara grafik seperti ditunjukan dalam gambar.

2.6       MEMAKSIMUMKAN LABA EKONOMI MELALUI PENGENDALIAN INPUT
            Sebagaimana telah diketahui dalam konsep analisis produksi bahwa tingkat output produksi ditentukan oleh tingkat penggunaan input, sehingga pengendalian input dapat juga dilakukan untuk memaksimumkan keuntungan ekonomis dalam pasar persaingan sempurna. Secara konseptual dapat dijelaskan sebagai berikut, TR = R(Q) artinya penerimaan total (TR) tergantung pada tingkat output yang dijual dipasar. Kemudian TC =C(Q) artinya biaya total produksi tergantung pada tingkat output yang diproduksi. Dengan demikian tingkat keuntungan ekonomis dapat dinyatakan sebagai: p = TR – TC = R(Q)-C(Q)= p(Q). Artinya tingkat keuntungan ekonomis tergantung pada tingkat output ynag dijual dipasar. Selanjutnya karena Q= f(L), berarti: p= p(Q)= p{Q(L)}= p(L). Artinya tingkat keuntungan ekonomis tergantung pada tingkat penggunaan input tenaga kerja ,L, dalam produksi jangka pendek.
            Beberapa langkah yang dapat diikuti apabila perusahaan ingin memaksimumkan keuntungan ekonomis dalam pasar persaingan sempurna melalui pengendalian input produksi, adalah sebagai berikut:
1.      Mencari informasi tentang harga produk (P) yang berlaku di  pasar dan harga dari input produksi, pi
2.      Mencari informasi tentang penerimaan rata rata produk (average revenue product = ARP) dan penerimaan marjinal produk (marginal revenue product=MRP) dari input produksi

Penerimaan rata rata produk dari produksi (ARP) menunjukan penerimaan rata-rata per input produksi itu, dihitung sebagai ARP= TR / I= (P x Q) / I= P x (Q/I) = P x AP. Dengan demikian ARP dari input produksi dihitung sebagai hargaproduk(P) dikalikan dengan produk rata rata dari input ptoduksi (AP), jadi: ARP= P x AP, catatan I= input produksi.
Penerimaan marjinal produk dari input produksi (MRP) menunjukan tambahan penerimaan total per tambahan penggunaan satu unit input produksi itu dihitung sebagai: MRP = ∆TR/∆I = (∆TR/∆Q)(∆Q/∆I) = MR x MP. Karena dalam pasar persaingan sempurna P = MR, maka MRP dihitung sebagai harga produk (P) dikalikan dengan produk marjinal dari input produksi (MP), jadi: MRP = P x MP.

3.      Memeriksa aturan aturan yang berlaku sebagai berikut
·         Jika harga input produksi (pi) lebih kecil dari pada atau sama dengan ARPi- maksimum, maka tentukan input produksi pada tingkat dimana harga dari input produksi itu sama dengan penerimaan marjinal produk (pi = MRPI ). Dengan demikian apabila perusahaan menggunakan n jenis input variabel, katakanlah x1, x2, x3,……xn, dengan masing masing harga input itu adalah p1, p2,……,pn, maka tentukan input produksi pada tingkat penggunaan dimana
MRPx1 = p1 ; MRPx2 = p2;…………….; MRPxn = Pn
·         Jika harga input produksi (p1) lebih besar dari pada ARPI-maksimum maka manajer harus memutuskan untuk menutup perusahaan atau tidak melakukan aktivitas produksi, dan untuk itu tidak perlu menggunakan input produksi. Dalam hal ini perusahaan hanya menanggung kerugian sebesar biaya tetap total (p= -TFC)
4.      Menghitung keuntungan atau kerugian ekonomis.
Apabila perusahaan menggunakan n jenis input variabel, katakanlah, x1, x2, x3,……xn, dengan masing masing harga input itu adalah p1, p2,……,pn, maka keuntungan ekonomis atau kerugian ekonomis dihitung melalui
 p = TR – TC = TR – ( TVC+ TFC)
    = (PxQ*) – {(Spixi) + TFC)
Catatan: P= harga produk, Q* = (x1, x2, x3,……xn), xi= tingkat penggunaan input xi, sedangkan pi adalah harga input xi( i=1,2,……,n).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar