Rabu, 15 April 2015

Struktur Organisasi

1.         KONSEP MENGENAI STRUKTUR ORGANISASI
Pengertian Struktur Organisasi
Menurut Herbert A. Simon, Donald W. Smithburg, dan Victor A. Thompson , Organisasi adalah suatu sistem terencana mengenai usaha kerjasama dalam mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan. Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu:
1.      The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2.      The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).
3.      The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional
4.      The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
5.      The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).
Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi . Struktur organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang melaksanakannya. Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien. Struktur organisasi sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masig satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.
Elemen Utama Struktur Organisasi
1.      Kompleksitas
Kompleksitas struktur menggambarkan derajat diferensiasi dalam suatu organisasi, baik diferensiasi horizontal, vertikal, maupun spasial.
a)      Diferensiasi Horizontal
Penyebab terjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam unit dalam organisasi berdasarkan orientasi pekerjaan, sifat tugas-tugas di dalamnya, serta latar pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Ketika organisasi membutuhkan unit-unit yang beragam untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi, pada saat itu pula terjadi diferensiasi horizontal.
Bentuk spesialisasi ada dua, yaitu spesialisasi fungsional dan spesialisasi sosial. Spesialisasi fungsional dilakukan dengan cara memecah-mecah pekerjaan menjadi tugas-tugas sederhana. Jadi, yang dispesialisasi adalah pekerjaannya. Contohnya, pekerjaan merakit mobil dipecah-pecah menjadi rangkaian pekerjaan yang lebih sederhana, dan masing-masing dikerjakan oleh orang yang berbeda.
Sebaliknya, spesialisasi sosial merujuk pada spesialisasi orang. Artinya, organisasi merekrut seseorang yang ahli untuk melakukan jenis-jenis pekerjaan tertentu yang bersifat khusus. Misalnya, menggunakan analisis pasar untuk mengamati dan membuat prediksi perkembangan pasar.
b)      Diferensiasi Vertikal
Diferensiasi horizontal dan vertikal sebenarnya berhubungan erat. Meningkatnya diferensiasi horizontal biasanya selalu dibarengi dengan kebutuhan untuk mengontrol aktivitas yang kian beragam. Organisasi kemudian menambah lapisan pengawas atau supervisor (untuk mengawasi lapisan pekerja) atau manajer (untuk mengawasi supervisor atau manajer level bawah). Hal ini dengan sendirinya menambah diferensiasi vertikal. Jadi, diferensiasi vertikal adalah gambaran dari lapisan-lapisan hierarki dalam organisasi.
c)      Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial menggambarkan sejauh mana fasilitas dan personel organisasi tersebut secara geografis. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor dan/atau personal yang tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akana menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya berpusat pada satu atau beberapa lokasi.

2.      Formalisasi
Formalisasi dalam organisasi sebenarnya dapat dilakukan dengan dua pola yaitu melalui aturan, prosedur, dan sanksi-sanksi regulatif yang disusun oleh pengelola organisasi, atau melalui rekrutmen terhadap tenaga-tenaga profesional yang telah terdidik dengan nilai-nilai, norma-norma, dan pola perilaku sesuai profesi mereka.
3.      Sentralisasi
Senralisasi adalah sejauh mana otoritas formal untuk membuat pilihan-pilihan bebas terkonsentrasi ada seseorang, sebuah unit, atau suatu level, sedemikian rupa sehingga para pegawai hanya dimungkinkan memberikan input seminimal mungkin dalam pekerjaan. Sentralisasi kadang-kadang terkait juga dengan masalah kecenderungan personal. Hal ini terutama pada perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya sendiri. Ketika ukuran organisasi semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

2.         KONSEP MENGENAI DESAIN ORGANISASI
1.      Struktur Sederhana
Struktur sederhana digambarkan sebagai sebuah organisasi yang datar , denganoperating core yang organik dan hampir semua orang melapor kepada seorang strategic apexdimana kekuasaan pembuatan keputusan disentralisasi. Kekuatan dan kelemahan terletak pada kesederhanaannya. Struktur ini cepat,fleksibel dan membutuhkan sedikit biaya untuk pemeliharaannya.Kelemahan yang paling dominan dari sruktur sederhana adalah penggunaanya yangterbatas. Jika dihadapkan dengan besaran yang bertambah, struktur tersebut pada umumnyatidak dapat memenuhi kebutuhan.jarang sekali struktur ini memmberikan kekuatan tandinganuntuk mengimbangi kekuasaan eksekutif tertinggi.Oleh karena itu struktur sederhana mudahsekali mengalah terhadap penyalahgunaan kekuasaan orang yang berkuasa.
2.      Birokrasi Mesin
Birokrasi mesin mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yangsangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen departemenfungsional, wewenang yang dikelompokkan ke dalam departmen departmen fungsional,wewenang yang disentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando dansebuah struktur administrasi yang rumit dengan perbedaan tajam antara aktivitas lini danstaff.
Kekuatan utama dari birokrasi mesin terletak pada keemampuannya untuk melakukanaktivitas yang disentralisasi dengan cara sangat efisien. Mengumpulakn para spesialis bersama sama menghasilkan economics of scale, meminimalkan duplikasi dari personaliadanperalatan, serta pegawai yang puas dan sngang yang mempunyai peluang untuk berbicaradalam bahasa yang sama´ diantara para karyawan sejawat mereka.Kelemahannya, spesialisasi menciptakan konflik pada sub sub unit. Tujuan fungsional unit-unit dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi tersebut., kelemahanutama lainnya dari birokrasi mesin adalah sesuatau yang pernah kita alami pada suatu saatketika kita harus berhadapan dengan orang yhang bekerja dalam organisasi tersebut: perhatian yhang berlebih dalam mengikuti peraturan..
3.      Birokrasi Profesional
Diciptakanuntuk memberi kesempatan kepada organisasi untuk memperkerjakanspesialis yang sangat terlatih bagi operating corenya, sambil tetap memperoleh efesiensi daristandarisasi ini menggabungkan standarisasi dengan desentralisasi.
Kekuatan birokrasi profesional adalah bahwa ia mengerjakan tugas yangterspesialisasi, yaoitu yang membutuhakan ketrampilan profesional yang sangat terlatih,dengan efesiensi yang relatif sama seperti yang dilakukan oleh birokrasi mesin.
Kelemahan dari birokrasi profesional, pertama ada kecenderungan berkembangnyakonflik antara sub unit, berbagai fungsi profesional tersebut mencoba untuk mengejar tujuansempit mereka.
4.      Struktur Divisional
Seperti halnya semua struktur Divisional, setiap divisi umumnya otonom, dimana paramanager divisi bertanggung jawab atas prestasi dan mempunnyai wewenang penuh untuk  pengambulan keputusan strategis dan operasional.Jikakita memperhatikan struktur divisional tersebut dengan lebih seksama tampaklah bahwadivisi divisi itu mewakili sekelompok perusahaan kecil yang didesain sebagai birokrasimesin.divisi divisi tersebut cenderung untuk diorganisasi terhadap kelompok fungsionaldengan pembagian kerja yang tinggi, formalisasi yang tinggi dan wewenang yangdisentralisasi ppada menejer divisi..
Kekuatandan kelemahan divisional adalah bahwa ia berusaha untuk mengobati masalah tersebut dengaan cara menemmpatkan tanggung jawsab penuh bagisebuah produk atau jasa ditangan seorang menejer divisi.
5.      Adhocracy
Adhocracy dicirikan oleh diferensiasi horisontal yang tinggi, diverensiasi vertikalyang rfendach, formalisasi yang refndah, desentraflisassi, fleksibilitas dan daya tanggap yangtinggi.Diferensiasi horizontal besar karena adhoccracy pad umumnya diisi oleh profesional dengantingkat keahlian yang tinggi , diferensiasi vertikal rendah karena tingakatan administrasi yang banyak akan membatasi kemampuan organisasi untuk melakukan penyesuaian.
Kekurangan dan kelebihan keuntungan dari tim tim ad hoc tersebut termasuk kemampuannya untuk dengan cepatmenganggapi perubahan serta inovasi dan mungkin koordinasi dari berbagai spesialis.
Pada sisi negatifnya konflik merupakan bagian yang biasa dari ad hoc, tidak ada hubunganatasan dan bawahan yang jelas.
Faktor penentu struktur organisasi
Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang lebih mekanistis sedangkan sebagian yang lain mengikuti karakteristik organik. Berikut adalah faktor-faktor utama yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi.
1.      Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisasinya,
2.      Ukuran Organisasi 
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.
3.      Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
4.      Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya
Desain Organisasi Dan Perilaku Karyawan
Hubungan antara struktur organisasi dengan kepuasan karyawan : bahwa tidak semua orang menyukai fleksibilitas dan kebebasan dalam sebuah struktur organisasi. Sebagian merasa puas jika tugas-tugas dibakukan dan ambiguitas diminimalkan. Untuk memaksimalkan kinerja dan kepuasan karyawan berbagai perbedaan individual seperti pengalaman, kepribadian, dan tugas kerja harus diperhitungkan. Selain itu kultur nasional mempengaruhi preferensi atas struktur.
Implisit model struktur organisasi yaitu persepsi yang orang anut mengenai variabel struktural yang dibentuk dengan mengamati hal-hal di sekitar merekadengan cara yang tidak ilmiah. Berikut bagan penentu dan hasil dari struktur organisasi.
3.         KONSEP MENGENAI DESAIN PEKERJAAN
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan-kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah organisasi. Tujuan dari desain pekerjaan yaitu mengatur pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, peralatan-peralatan dan hubungan sosial serta perilaku. Bila dilihat menurut sudut pandang bagian sumberdaya manusia merupakan kepuasan individu di dalam memangku jabatan.


Unsur-unsur Desain Pekerjaan
Tiga unsur yang membingungkan manajer dalam mengembangkan dan mengatur pekerjaan-pekerjaan karyawan agar dapat bekerja lebih produktif dan memuaskan :
1.                  Sering terjadi konflik antara kebutuhan dan keinginan kelompok karyawan dengan berbagai persyaratan desain pekerjaan.
2.                  Sifat unik karyawan dapat menimbulkan berbagai macam tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan fisik dan produktivitas dalam pelaksanaan pekerjaan.
3.                  Perubahan lingkungan, organisasional dan perilaku karyawan membuat desain pekerjaan, ketepatan pendekatan pengembangan standar kerja dan bentuk-bentuk perilaku karyawan perlu dipertanyakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar