DEFINISI SISTEM KEPARIWISATAAN
Sistem kepariwisataan terdiri dari
kata “sistem” dan “kepariwisataan”. Sistem adalah suatu kesatuan yang yang
terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta
memiliki item-item penggerak.
Kepariwisataan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Sistem kepariwisataan adalah suatu
kesatuan bagian-bagian yang terdiri dari komponen atau elemen yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pariwisata. Elemen-elemen dalam sistem kepariwisataan
terdiri dari objek kepariwisataan, atribut kepariwisataan, hubungan internal,
dan lingkungan.
Kepariwisataan memiliki tiga
komponen:
a) Asal,
tempat tinggal wisatawan.
b) Perjalanan,
sarana untuk tiba di tempat tujuan dan kembali ke tempat asal.
c) Tujuan,
tempat kunjungan yang jauh dari asal.
Fungsi Sistem Kepariwisataan
Adapun fungsi dari
sestem kepariwisataan ini terdiri dari 4 fungsi, antara lain :
1. Melakukan pendataan/inventarisasi
sumber - sumber potensi daerah, terutama di sektor Pariwisata, termasuk
didalamnya :
a)
Pemetaan
wilayah pariwisata (raw data)
b) Pembuatan peta tematik daerah wisata
dan sebarannya berdasarkan jenis obyek wisata (wisata pantai/laut,
gunung/tebing, hutan/kebun atau wisata lainnya), lokasi obyek wisata, dan
lain-lain.
c) Pembuatan peta tematik sarana dan
prasarana wisata meliputi hotel, restoran, tempat ibadah, SPBU, tempat belanja,
bank, dan lain-lain (site map wisata).
2. Menyediakan fungsi pengelolaan basis
data pariwisata
3. Menyediakan sistem informasi
pariwisata, meliputi
a)
Jenis
dan deskripsi obyek wisata, letak daerahnya, transportasi menuju ke obyek
tersebut, program wisata, dan lain-lain.
b) Sarana dan prasarana wisata meliputi
hotel, restoran, tempat ibadah, spbu, tempat belanja, bank, dan lain-lain.
4. Menyediakan sistem aplikasi
kepariwisataan, meliputi
a)
Administrasi
pengunjung (tiket masuk, retribusi, statistik pengunjung, dll
b) Sistem layanan wisata (pemesanan
tiket, koordinasi dengan biro perjalanan/biro wisata, koordinasi dengan sistem
perhotelan, dsb)
c) Pembukuan, administrasi umum,
keuangan dan akuntansi (untuk pengelolaan tiap obyek wisata daerah)
DIMENSI WILAYAH DALAM SISTEM KEPARIWISATAAN
Dimensi wilayah adalah penjelasan
mengenai suatu wilayah yang menjadi tujuan wisata seperti wilayah perairan,
daratan, pegunungan, dan sebagainya. Dimensi wilayah juga menjelaskan mengenai
garis-garis batas suatu perairan atau pulau di suatu wilayah tujuan pariwisata.
TERMINOLOGI KEPARIWISATAAN
Kata pariwisata
atau dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan tourism sering
sekali diasosiasikan sebagai rangkaian perjalanan (wisata, tours/traveling)
seseorang atau sekelompok orang (wisatawan, tourist/s) ke suatu tempat untuk
berlibur, menikmati keindahan alam dan budaya (sightseeing), bisnis,
mengunjungi kawan atau kerabat dan berbagai tujuan lainnya.
1. Kebudayaan: keseluruhan yg
kompleks, yang didalamya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, keseniaan,
moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang
didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (E.B. Taylor)
2. Pariwisata adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik
wisata serta usaha yang terkait dibidang tersebut. (UU RI No. 09 Tahun 1990)
Kata kebudayaan dapat
dipahami dalam tiga aspek, yaitu aspek material, perilaku dan ide. Dalam bentuk
material mencakup antara lain, peralatan hidup, arsitektur,
pakaian, makanan olahan, hasil-hasil teknologi dan lain-lain. Dalam wujud perilaku
mencakup kegiatan ritual perkawinan, upacara-upacara keagamaan atau kematian,
seni pertunjukan, keterampilan membuat barang-barang kerajinan dan lain-lain.
Dalam wujud ide mencakup antara lain sistem keyakinan,
pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma.
Motivasi
orang melakukan perjalanan wisata:
-
Mendapatkan kenikmatan dari waktu luang
-
Memenuhi keingintahuannya di luar lingkungan
sekitar
-
Melihat budaya luar
-
Melihat cagar budaya/objek wisata
-
Menikmati pemandangan alam
-
Kepentingan olahraga
-
Kepentingan kesehatan
-
Kepentingan keagamaan
-
Mencari peluang kerja
KLASIFIKASI
KEPARIWISATAAN
Demikian beragamnya motif wisata yang mengiringi
seseorang melakukan perjalan wisata. Akan tetapi tidak ada kepastian apakah
semua jenis motif wista telah atau dapat diketahui. Pada hakikatnya motif orang
untuk mengadakan perjalanan wisata itu tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi.
McIntosh mengklasifikasikan motif-motif wisata
yang dapat diduga menjadi empat (4) kelompok,yaitu:
1.
Motif Fisik, Motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan badaniah, seperti
olahraga, istirahat, kesehatan dan
sebagainya.
2.
Motif budaya, Yang harus diperhatikan disini adalah yang bersifat budaya
seperti, sekedar untuk mengenal atau memahami tata cara dan kebudayaan
bangsa atau daerah lain: kebiasaannya, kehidupannya
sehari-hari, kebudayaannya yang berupa bangunan, musik,
tarian dan sebagainya.
3.
Motif Interpersonal, Yang berhubungan dengan keinginan untuk
bertemu dengan keluarga, teman,tetangga, atau sekedar dapat melihat tokoh -
tokoh terkenal; penyanyi, penari, bintang film, tokoh politik dan sebagainya.
4.
Motif status atau motif prestise, Banyak orang beranggapan bahwa orang yang
pernah mengunjungi tempat lain itu dengan sendirinya melebihi
sesamanya yang tidak bepergian. Orang yang pernah bepergian ke daerah -
daerah lain dianggap atau merasa dengan sendirinya naik gengsinya atau statusnya.
Dibawah ini tercantum sejumlah subkelas motif
wisata serta tipe wisatanya yang sering disebut-sebut sebagai berikut:
1.
Motif Bersenang-senang atau Tamasya, Motif bersenang - senang
atau tamasya, melahirkan tipe wisata tamasya. Wisatawan tipe ini ingin
mengumpulkan pengalaman sebanyak - banyaknya,mendengarkan
dan menikmati apa saja yang menarik perhatian. Ia tidak terikat pada satu
sasaran yangsudah ditentukan dari rumah. Wisatawan tamasya
berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan menikmati
pemandangan alam, adat kebiasaan setempat, pesta rakyat, hiruk pikuk kota besar atau ketenangan tempat yang sepi,
monumen, peninggalan sejarah dan sebagainya.
2.
Motif Rekreasi, Motif rekreasi dengan tipe wisata rekreasi ialah kegiatan yang
menyelenggarakan kegiatan yang menyenangkan
yang dimaksudkan untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani manusia.
Kegiatan - kegiatannya dapat berupa olahraga (tenis, berkuda, mendaki gunung),
membaca,mengerjakan hobi dan sebagainya; juga dapat diisi dengan perjalanan
tamasya singkat untuk menikmati keadaan di sekitar tempat menginap
(Sightseeing). Wisatawan tipe rekreasi biasanya menghabiskan waktunya
di satu tempat saja, sedang wisatawan tamasya berpindah-pindah tempat.
3.
Motif Kebudayaan, Dalam tipe wisata
kebudayaan orang tidak hanya sekedar mengunjungi suatu tempat untuk menyaksikan dan
menikmati atraksi, akan tetapi lebih dari itu. Ia mungkin datang untuk
mempelajari atau mengadakan penelitian tentang keadaan setempat. Seniman - seniman
sering mengadakan perjalanan wisata untuk memperkaya diri, menambah pengalaman
dan mempertajam kemampuan penghayatannya. Dalam wisata budaya itu juga termasuk
kunjungan wisatawan ke berbagai peristiwa khusus (special events) seperti upacara
keagamaan, penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor, pertunjukan rombongan kesenian yang terkenal dan sebagainya.
4.
Wisata Olahraga, Wisata olahraga ialah pariwisata di mana
wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena motif olahraga. Wisata olahraga
ini merupakan bagian yang penting dalam kegiatan pariwisata. Olahraga dewasa
ini merata di kalangan rakyat dan tersebar di seluruh dunia, dengan bermacam - macam
organisasi baik yang bersifat nasional maupun internasional. Dalam hubungan dengan
olahraga, harus dibedakan antara pesta olahraga atau pertandingan olahraga
(sporting events).
5.
Wisata Bisnis, Bisnis merupakan motif dalam wisata
bisnis. Banyak hubungan terjadi antara orang-orang bisnis. Ada kunjungan
bisnis, ada pertemuan-pertemuan bisnis, ada pekan raya dagang yang perlu
dikunjungi dan sebagainya, ada yang besar, ada yang kecil. Semua peristiwa itu
mengundang kedatangan orang - orang bisnis, baik dari dalam maupun dari luar
negeri. Arus wisatawan itu tidak hanya bertambah besar pada waktu peristiwa
- peristiwa itu terjadi.
6.
Wisata Konvensi, Banyak pertemuan - pertemuan
nasional maupun internasional untuk membicarakan bermacam-macam masalah:
Kelaparan dunia, pelestarian hutan, pemberantasan penyakit tertentu, sekadar
untuk pertemuan tahunan antara ahli - ahli di bidang tertentu, dan
sebagainya. Perjalanan wisata yang timbul karenanya pada umumnya disebut
wisata konvensi.
7.
Motif Spiritual, salah satu tipe wisata yang tertua. Sebelum
orang mengadakan perjalanan untuk rekreasi, bisnis, olahraga dan sebagainya,
orang sudah mengadakan perjalanan untuk berziarah (pariwisata ziarah) atau
untuk keperluan keagamaan lain. Tempat-tempat ziarah di Palestina, Roma, Mekkah
dan Madinah merupakan tempat-tempat tujuan perjalanan pariwisata yang
penting.
8.
Motif Interpersonal, orang dapat mengadakan perjalanan untuk
bertemu dengan orang lain: orang dapat tertarik oleh orang lain untuk
mengadakan perjalanan wisata.
9.
Motif Kesehatan, kegiatan - kegiatan yang berhubungan
dengan pariwisata di tempat - tempat sumber air mineral yang dianggap memiliki
khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Atau wisata kesehatan seperti yang
sekarang sering dilakukan pasien Indonesia yang berobat ke Singapura, Jepang, check
up ke Amerika Serikat, dan sebagainya. Perjalanan pasien - pasien tersebut
adalah perjalanan wisata kesehatan.
10. Wisata Sosial,
(Social Tourism) Seperti motif wisata pada umumnya, motif wisata sosial
ialah reakreasi, bersenang - senang atau sekadar mengisi waktu libur. Akan
tetapi perjalanannya dilaksanakan dengan bantuan pihak - pihak tertentu
yang diberikan secara sosial. Bantuan itu dapat berupa kendaraan, tempat
penginapan seperti wisma peristirahatan atau hotel, yang hanya menarik sewa
yang rendah sekali. Sebagai contohnya, wisata sosial buruh suatu pabrik untuk
mengisi waktu liburan yang diberi subsidi oleh perusahaan, berupa
angkutan, makan, dan wisma peristirahatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar